Senin, 30 Januari 2012

Selamat Datang di Last. Com - Manupala

"Tapi...inilah petualangan, Aku melangkah ke dalam ruang ketidak-tahuan. Ku sadari sepenuhnya, ada bahaya disekitarku. Kuakui lebih merupakan bayangan ketimbang kenyataan, dan sebuah kecintaan atas kelengangan liar di bukit-bukit sekitarku" ( Chris Benington )"

Mendaki Gunung ada benarnya dikatakan menyerempet bahaya. Mencari jawaban dari sebuah ketidak-pastian dan ketidak-tahuan.


Selamat Datang di Last.Com - Manupala



Grup ini merupakan media publikasi kegiatan-kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh Sockle Community serta media komunikasi antar anggota. Grup ini juga menyediakan beberapa artikel yang berhubungan dengan kegiatan di alam bebas, baik itu artikel yang berhubungan dengan olah raga alam bebas, konservasi sumber daya alam, maupun artikel yang berhubungan dengan alam bebas yang lain.
Sockle Community adalah organisasi pecinta alam yang terletak di Magelang Jawa Tengah. Organisasi ini  juga menjadi salah satu unit kegiatan petualangan yang dilakukan oleh Pak Be beserta anggotanya. Sebagaimana halnya organisasi pecinta alam yang lain, Sockle Community berusaha untuk aktif dalam kegiatan dan pelestarian alam bebas.

Profil
Sejarah Singkat
Pada awalnya Sockle Community adalah perkumpulan pemuda dusun Dukuhan Bojong, Mungkid, Magelang yang memiliki minat yang sama. Kemudian, pada tangal 10 Juli 1995 “Be” dan rekan-rekan membentuk organisasi yang lebih formal. Pada awal pendiriannya, organisasi ini bernama Dumung Pala, yang merupakan singkatan dari Dukuhan Mungkid Pecinta Alam. Dumung Pala terdiri dari delapan anggota, yaitu; Be, Son, Zaid, Koh Di, Irfan, Lisin, Sri, dan Isti. Gunung merupakan salah satu obyek utama dalam kegiatan Dumung pala. Oleh karena itulah, Dumung pala mengadakan pendakian secara rutin. Dalam hal ini, hanya perjalanan ke puncak gunung yang ketinggiannya diatas 2000 m di atas permukaan laut saja yang dianggap sebagai pendakian. Kedelapan anggota itu telah malang melintang diberbagai gunung di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Tepatnya ada 20 gunung yang sudah ditakhlukin selama kurun waktu 5 tahun. Ke-20 gunung tersebut, yaitu Ungaran (2.050 m), Merbabu (3.142 m), Merapi (2.914 m), Slamet (3.418 m), Ciremai (3.078m), Papandayan (2.665 m), Gede-Pangrango (3.019 m), Ijen (2.800 m), Raung (3.332 m), Agung (3.142 m), Rinjani (3.726 m), Welirang (3.166 m), Arjuna (3.339 m), Argopuro (3.088 m), Lawu (3.265 m), Bromo (2.392 m), Semeru (3.676 m), Sundoro (2.151 m), Sumbing (3.371 m), dan Tangkuban Perahu (2.084 m). Semenjak tahun 2000 Grup Dumung Pala mengalami kevakuman karena anggotanya pada punya kerjaan sendiri-sendiri. Akhirnya Be hanya kadang-kadang melakukan pendakian bersama satu atau dua temannya hingga tahun 2002. Tahun 2002 itu benar-benar akhir dari grup Dumung Pala karena Be mulai hidup berumah tangga.
Namun karena kecintaannya be terhadap alam ciptaan Alloh swt, masa-masa itu takkan bisa hilang begitu saja. Maka pada tahun ke 6 setelah berumah tangga, tepatnya tanggal 12 Juli 2008 dibentuklah grup pecinta alam yang baru. Seiring dengan adanya generasi yang baru, maka mulailah kegiatan pendakian dengan diawali dengan tujuan gunung Merbabu. Dipuncak gunung Merbabu itulah grup pecinta alam dibentuk dengan nama Last. Com – Manupala atau sering disebut dengan Sockle Komunity. Grup ini beranggotakan ; Pak Be, surip, paijo, dody, gembul, senthot, kipli, regen, temon, poden, irsad, mamad, ikhsan, golok, rifqi, lukman, ema, fiand, setya stiker, dan  arif.
Bisa dikatakan grup ini dibentuk untuk kegiatan napak tilas grup sebelumnya yaitu Dumung Pala. Ekspedisi ini telah dirintis sejak berdirinya grup ini pada tahun  2008 yang lalu dan akan terus berlanjut hingga seluruh gunung di Jawa,bahkan Indonesia, untuk didaki. Hingga saat ini, Last. com telah mendaki beberapa gunung, yaitu Ungaran 1 kali, Merbabu 4 kali dan Lawu 2 kali.
Akan tetapi untuk The Last. Com, kegiatan tidak hanya semata mendaki gunung saja. Melainkan melakukan kegiatan yang lain seperti perkemahan, konservasi sumber daya alam dan juga touring.
Melakukan kegiatan perkemahan, sangat cocok untuk mengenalkan kehidupan alam bebas yang sesungguhnya dan untuk membangun kolektivitas dalam jumlah besar. Dengan kegiatan jenis ini, setiap anggota akan merasakan bermalam dan makan di alam bebas. Dengan demikian setiap anggota dapat merasakan secara langsung kehidupan di alam bebas. Dalam jenis kegiatan ini para anggota juga mengikuti evaluasi bersama dan simulasi ekspedisi.
Dan juga untuk konservasi SDA sangatlah penting. Saat ini kondisi alam bebas Indonesia bisa dikatakan menyedihkan. Indonesia menjadi negara dengan laju penebangan hutan terbesar di dunia. Hutan gundul dan penggurunan terjadi di banyak tempat. Akhir-akhir ini banjir dan tanah longsor juga lebih sering terjadi dari waktu-waktu sebelumnya. Belum lagi flora dan fauna yang terancam punah dan diperdagangkan.
Sehubungan dengan itu, The Last. Com sebagai salah satu organisasi pecinta alam di Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam upaya melestarikan alam bebas. Dengan kapasitasnya sebgai unit kegitaan alam, Last. Com  ikut aktif dalam pelestarian alam, terutama untuk kawasan Pegunungan
Peran aktif tersebut diwujudkan dengan beberapa kali pelaksanaan kegiatan, seperti:
-     pembagian pohon kepada warga sekitar
-     pembersihan sampah di pegunungan
-     Penghijauan
The Last. Com sadar bahwa apa yang dilakukan tersebut masih jauh dari kata ideal. Oleh karena itu, The Last. Com akan terus berusaha melakukan kegiatan-kegitan lain yang berhubugan dengan pelestarian alam. Diharapkan kegiatan tersebut ikut menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat sekitar akan arti pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, diharapakan kesadaran tersebut akan mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup, minimal lingkungan sekitarnya masing-masing.

Mari kita hijaukan alam Indonesia.
Salam Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar