Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan
semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin
dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun
sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua
aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah.
Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup
melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.
Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya
kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai
dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota
diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang
lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran
yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota
yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan
yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya
menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi
diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran,
dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan
demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.
Lalu, gaya kepemimpinan yang mana yang sebaiknya dijalankan?
Jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung pada kondisi anggota itu sendiri.
Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja.
Dengan mengetahui kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model
kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan
gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda.
Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki
kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Kepemimpinan pembinaan cocok untuk
anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah. Kepemimpinan
demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen
yang bervariasi. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota
yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.
Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2
unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior)
dan unsur bantuan (supporting
behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar