Sekolah
di Jawa, dan tentunya dari tingkat SD, SMP/MTs keatas, mendapatkan masalah yang
cukup serius perihal bahasa Jawa. Siswa-siswi pada umumnya secara berangsur – angsur mulai kehilangan
sopan santunnya. Kami yang ada di Jawa, biasa menggunakan bahasa Jawa untuk
berkomunikasi.
Bahasa
Jawa mempunyai beberapa tingkatan yang tingkatan – tingkatan itu dipakai sesuai
dengan kondisi dan situasi yang berlaku saat itu. Jika siswa berbicara dengan
teman sebaya yang akrab, siswa tersebut akan memakai bahasa Jawa ngoko. Namun
jika berbicara dengan seseorang yang lebih tua, guru, orang tua atau orang yang
mempunyai kedudukan terhormat, maka akan menggunakan bahasa Jawa krama.
Bahasa
Jawa krama digunakan untuk menghormati orang yang diajak bicara. Ini adalah
kearifan lokal yang harus selalu dilestarikan. Selebihnya, ini merupakan
identitas. Sayangnya, entah karena penetrasi budaya pop yang ditiru anak dari
televisi, atau mungkin juga karena kurangnya perhatian orang tua untuk
mengajari anak – anak mereka bahasa Jawa, anak – anak di sekolah maupun
Madrasah tidak memiliki kemampuan untuk
menggunakan bahasa Jawa krama ketika mereka berbicara dengan guru.
Jika
anak – anak itu dibiarkan menggunakan bahasa Jawa ngoko, dalam konteks budaya
Jawa, ini berarti membiarkan anak – anak muda itu menginjak – injak kehormatan
guru. Untuk itulah kami berwacana melalui Rubrik ini sebagai solusi
sementara, anak – anak itu diminta untuk menggunakan bahasa Indonesia ketika
mereka berbicara kepada gurunya.
Bahasa
Jawa, juga bahasa – bahasa daerah lainnya, merupakan kekayaan budaya kita yang
perlu kita jaga. Namun, melihat fenomena seperti yang terjadi di sekolah saat
ini, sepertinya kedepan akan semakin sulit menjaga kelanggengan bahasa Jawa.
Bahasa Jawa tidak memiliki daya saing yang kuat.
Sangat
disayangkan jika di masa depan bahasa Jawa sampai punah. Karena itu,
kelestarian bahasa Jawa penting untuk diupayakan. Walau mungkin di sebuah
keluarga Jawa menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi, kiranya bijak
untuk juga menyertakan bahasa Jawa.
Jangan
sampai di masa mendatang, anak cucu kita hanya akan mendapati bahasa Jawa
sebagaimana mereka mendapati cerita tentang Dinosourus yang telah berjuta tahun
punah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar