Kamis, 02 Februari 2012

Tetap Sehat Saat Berpetualang



Lokasi petualangan yang menarik, teman seperjalanan yang menyenangkan, dana yang cukup dan peralatan yang mendekati lengkap adalah indikator betapa menyenangkannya sebuah perjalanan petualangan. Tetapi semua itu akan berubah sia - sia jika kondisi badan kita tak sehat, tak bugar dan dalam kondisi sakit. Maka kerugian yang akan kita derita berlipat - lipat. Tidak bisa menikmati indahnya alam, uniknya adat istiadat dan budaya, kehangatan dan keramahan masyarakat lokal, nikmatnya makanan tradisional dan serunya perjalanan. Belum lagi waktu yang terbuang dan habisnya uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Maka, selain mempersiapkan dengan matang rencana perjalanan, kita wajib mempersiapkan fisik sebaik - baiknya agar tetap fit dan sehat selama perjalanan.

Salah satu persiapan sebelum melakukan perjalanan tentunya dengan rutin berolahraga. Agar badan kita sehat, bugar dan memiliki daya tahan yang lama menghadapi deraan perjalanan panjang yang melelahkan. Selama bertualang lupakan program diet, program melangsingkan tubuh, rencana menghilangkan perut buncit, keinginan membakar lemak di paha, bokong dan sebagainya. Program dan rencana diatas hanya akan membuat kita berhitung, kita pilih - pilih makanan dan kadang makan kadang tidak. Lupakan itu semua, jangan lakukan itu.


Selama bertualang makan yang banyak baik ketika sarapan, makan siang atau makan malam. Ngemil juga bagus dan dianjurkan, apalagi kalau cemilannya makanan padang, rujak cingur, nasi goreng, ayam goreng ( namanya rakus dan gila makan! ).

Jadi salah satu kunci agar tubuh tetap fit dan sehat adalah makan, makan dan makan. Perut kosong ketika melakukan perjalanan darat, laut, sungai atau udara, hanya akan mengundang masuk angin dan memperlemah daya tahan tubuh yang berarti mengundang penyakit ke tubuh kita. Makanan yang kita konsumsi terutama karbohidrat ( nasi, kentang ) selain memberi tenaga juga menambah kuat daya tahan tubuh dan menjaga sistim kekebalan dalam tubuh kita tetap siaga dan berfungsi sebagaimana mestinya. Makanan yang kita konsumsi terutama protein ( daging ayam, sapi, ikan ) akan memperbaiki sel - sel yang rusak akibat aktifitas berat seharian. Jangan pilih - pilih makanan yang sesuai selera kita saja. Makanan yang ada wajib kita santap, walau kotor sekalipun, daripada perut kosong sama sekali. Biasanya pilihan makanan sangat sedikit bila kita berada di pedalaman yang terpencil.

Di beberapa lokasi kita pasti makan seadanya, asal terhidang, tidak bisa memilih. Karena seadanya maka makanan yang kita santap pastinya kurang dalam kandungan gizi, protein dan vitamin. Alangkah baiknya, setelah makan kita mengkonsumsi juga vitamin dan suplemen makanan. Vitamin dan suplemen makanan akan membantu memenuhi kebutuhan tubuh dengan nutrisi yang baik. Selain makan, kebutuhan minum juga harus banyak. Normalnya kita harus minum 2 - 3 liter sehari. Bila aktifitas berat kita harus lebih banyak minum. Karena pastinya kita banyak mengeluarkan keringat dan ini harus kita ganti dengan air yang kita minum, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, atau kekurangan cairan.

Kemudian yang wajib dibawa kalau dalam perjalanan atau bertualang adalah obat - obatan pribadi. Walaupun dalam kelompok atau grup sudah disiapkan obat - obatan. Namun alangkah baiknya kita juga membawa satu kantong kecil berisi obat - obatan pribadi, karena hanya kita yang tahu persis obat apa yang cocok kalau kita sakit.

Agar tidak memberatkan kita seleksi obat - obatan tersebut, kita pilih yang benar - benar berfungsi nantinya. Misalnya kalau punya sakit maag ya kita siapkan obat maag, kalau suka mabuk darat, laut atau udara ya jangan lupa bawa obat anti mabuk. Kemudian obat sakit kepala ( panadol ), sakit perut atau diare ( imodium ), obat jamur kulit ( daktarin ), obat memar ( trombopop gel ), obat flu dan demam ( decolgen ), obat batuk ( bisolvon ), antibiotic ( amoxilin ), obat gatal ( ctm ), untuk menetralisir racun ( norit ), obat pegal dan keseleo ( counterpain ). Obat luka luar seperti obat antiseptic ( betadine ) dan kasa steril. Maaf jika ada penyebutan nama obat, bukan hendak beriklan, tetapi memudahkan mengingat jenis obatnya.

Bila tujuan petualangan kita adalah wilayah Indonesia bagian timur seperti Flores, Kalimantan dan Papua. Kita harus mengantisipasi serangan panyakit malaria, karena kawasan tersebut merupakan kawasan endemik malaria. Beberapa obat anti malaria ( resocin ) dalam aturan pakainya mewajibkan menelan 2 butir obat tersebut untuk orang dewasa, 2 minggu sebelum berangkat, terus setiap minggunya 2 butir lagi di hari yang sama, kita tetap minum selama di lokasi dan 2 minggu setelah pulang dari lokasi petualangan. Pencegahan dengan meminum obat malaria tidak akan efektif bila kondisi badan kita sakit, makanya jaga kondisi badan agar tetap sehat. Bila disiang hari bolong kita merasakan ngilu disekujur badan dan mengigil disaat udara panas, itu tandanya kita sedang diserang malaria.

Salah satu cara untuk menangkal penyakit ini agar tidak benar - benar menguasai tubuh kita yaitu dengan di BOM…! Kita telan sebanyak 6 butir obat malaria sekaligus, sangat pahit dan menyakitkan memang. Namun ini salah satu cara mencegah penyakit malaria. Karena bila kita sudah positif terkena, kita akan memperoleh pengobatan sejenis dengan dosis yang sama di rumah sakit.

Cara lain untuk menghindari penyakit malaria jangan sering tidur sore - sore, kalau dipan atau tempat tidur tidak pake kelambu. Karena konon nyamuk malaria aktif di sore hari. Penangkal malaria yang lain adalah sering - sering minum dan makan yang pahit - pahit, seperti teh pahit, pare, daun papaya dan lain sebagainya. Obat anti malaria pun ( resocin ) rasanya sangat pahit.

Selamat bertualang dan jangan lupa selalu berdoa

Lawanlah Penyakitmu Dengan Mendaki Gunung

Suatu studi mengukuhkan, bahwa berjalan dengan tergopoh - gopoh dan bukan jalan santai memberi banyak sekali manfaat bagi tubuh dan kesehatan kita. Dan bagi para pendaki gunung, tentu tehnik berjalannya bukan berjalan santai, tetapi berjalan dengan tenaga prima dan penuh. Bayangkan, pendaki berjalan menyusuri lereng dan penuh tanjakan, demikian juga sewaktu turun gunung, juga tak akan bisa berjalan dengan santai layaknya hendak pergi berjalan menuju tempat sunatan!
Dan inilah sembilan manfaat untuk jinakkan penyakit dengan berjalan bukan jalan santai:

1. SERANGAN JANTUNG

Pertama - tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras ( dari pembuluh koroner yang memberinya makan ) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh - gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot - otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh - gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antar sel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang. Lebih dari itu, kolesterol baik ( HDL ) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat ( LDL ) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh - gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh - gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.

2. STROKE

Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh - gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek - moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat ( Harvard School of Public Health ) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

3. BERAT BADAN STABIL

Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

4. MENURUNKAN BERAT BADAN

Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh - gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.

5. MENCEGAH KENCING MANIS

Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk ( National Institute of Diabetes and Gigesive and Kidney Diseases ). Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan ( brisk walking ), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh - gopoh sama manfaatnya dengan obat anti diabetes.

6. MENCEGAH OSTEOPOROSIS

Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot - otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang - belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

7. MEREDAKAN ENCOK LUTUT

Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut ( osteoarthiris ). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang - seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.

Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.

Bila bantalan ( sol ) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan ( shock absorber ). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.

Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi - sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.

8. DEPRESI

Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh - gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.

9. KANKER

Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar ( colorectal carcinoma ). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

Gelap tidaklah menakutkan !!!!

Gelap dan takut adalah hal yang sulit dipisahkan. Dalam kegiatan alam bebas, tak bisa kita hindari keadaan gelap, itulah warna alam yang harus kita hadapi. Jangan takut akan gelap. Memang, tak hanya anak kecil saja yang takut akan gelap, orang dewasa juga banyak yang takut gelap dengan banyak alasan. Yang paling sering menjadi alasan adalah, gelap itu tempat lingkungannya hantu! Benarkah?

Banyak cara untuk mengatasi rasa takut akan gelap, dan semoga bisa diterapkan. Bagi sebagian orang, rasa takut ini membuatnya merasa lumpuh, sehingga tak dapat menikmati aktivitas yang mengharuskannya sendirian, berjalan malam hari, camping, atau eksplorasi alam. Dan, ini tak cuma dialami kaum perempuan saja. Para laki - laki juga. Kadang - kadang penyakit ini menguasai seseorang, dan membuatnya merasa lemas dan ketakutan. Karena ketika anda berada di dalam kegelapan, pikiran anda bisa memanipulasi anda.

Tentu hal sulit kita menghindar dari keadaan gelap dalam alam bebas maupun hidup sehari - hari. Dan berikut ini cara antisipasinya.

Dahulukan logika.

Kebanyakan rasa takut itu tidak logis, dan secara alamiah emosional. Menerapkan logika dalam masalah emosional tampaknya berlawanan, tapi sebenarnya tidak.

Misalnya anda sedang berbaring di dalam tenda, ingin buang air keluar tenda, tetapi takut keluar karena ada bayangan gelap di dekat pohon. Segera nyalakan lampu senter atau lilin, dan amati apa sebenarnya bayangan itu.

Begitu anda mulai merasakan bahwa rasa takut menguasai anda, mulailah berpikir rasional dengan mengatasi takut itu dengan fakta - fakta. Lihat apa yang mengganggu anda. Mungkin itu hanya bayangan daun di dekat pohon tersebut.

Melatih penglihatan pada malam hari.

Ketika kita baru masuk di hutan yang terang ke hutan yang gelap, kita pasti tidak dapat melihat apa - apa. Tetapi perlahan, mata kita akan mulai dapat menangkap obyek - obyek di dalam hutan. Cobalah menyebutkan benda - benda yang anda lihat. Dengan mampu menggambarkan apa yang anda lihat, indera penglihatan malam hari ini akan meningkat, dan rasa takut akan berkurang.

Meditasi, visualisasi, dan berdoa.

Meditasi sebelum masuk alam bebas ataupun gua dirasakan banyak orang dapat membuat tubuh dan pikiran jadi rileks, serta membantu melepaskan ketegangan dan mengatasi takut. Berdoa juga membantu kita merasa dilindungi dari lingkungan sekitar, sedangkan visualisasi bisa menjadi cara yang baik untuk menyiapkan pikiran selama pagi hari untuk menerima malam hari.

Misalnya, aaat anda duduk atau berbaring di dalam tenda, bayangkan anda berada di suatu tempat yang anda inginkan. Lihatlah bagaimana anda berjalan dan menikmati tempat tersebut. Pandanglah langit yang cerah, dan rasakan hangatnya sinar matahari. Kemudian, bayangkan juga indahnya langit yang dihiasi bintang dan bulan pada malam hari.

Ajak teman jalan - jalan malam hari.

Salah satu cara untuk mengatasi rasa takut adalah menghadapinya. Berjalan di kegelapan ditemani beberapa orang membuat anda akan melangkah dengan percaya diri dan berani. Tak perlu banyak berbicara, nikmati saja suara - suara alam di sekitar seperti suara jangkerik atau hembusan angin yang menerpa pepohonan. Akan sempurna jika bulan sedang purnama, karena anda akan menikmati indahnya malam hari.

Bacalah artikel yang inspiratif.

Film horor konon sering ditonton oleh orang - orang yang penakut. Sebab, dengan demikian ia bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila ia mengalami seluruh teror itu. Tetapi daripada nonton atau membaca novel horor, lebih baik pilih bacaan yang inspiratif. Entah itu buku - buku agama, spiritual, movitasi, apapun yang akan menghangatkan hati anda. Bacaan itu akan membuat anda rileks dan mengantuk.

Kebanyakan orang jadi takut gelap karena pernah mengalami kejadian buruk. Jika hal ini terjadi pada anda, cobalah berdamai dengan kejadian tersebut. Lalu, terapkan langkah - langkah di atas. Anda akan merasa lebih rasional dan tidak lemas lagi. Ingatlah, pemberani bukanlah orang yang tidak punya rasa takut sama sekali, melainkan orang yang sanggup mengatasi rasa takutnya. Selamat bertualang dalam gelap, dan jangan takut akan gelap